Label

Minggu, 03 Juni 2012

Tafsir Mimpi Rasulullah

Pada suatu pagi Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bercerita kepada para sahabatnya:
Tadi malam aku didatangi oleh dua orang. Keduanya  mengutusku pergi, mereka berkata: "Pergilah!" Aku pun lalu pergi bersama mereka.\
Kami mendatangi seseorang yang sedang berbaring. Ternyata ada orang lain yang berdiri di atasnya sambil membawa batu. Tiba-tiba dia menghunjamkan batu itu ke kepala orang yang sedang berbaring hingga kepalanya pecah. Kemudian batu itu menggelinding ke arah si pemukul. Si pemukul pun mengikuti batu itu lantas mengambilnya. Si pemukul tidak langsung kembali kepada orang yang berbaring itu, tetapi menunggu hingga kepala orang yang berbaring pulih dulu seperti sediakala. Kemudian si pemukul kembali mendekati orang yang berbaring. Lalu menghunjamkan batu itu hingga kepala orang yang berbaring pecah lagi.

Aku berkata kepada kedua orang yang membawaku: "Subhanallah, siapa dua orang ini?" Mereka menjawab: "Jalan terus!"
Kami pun pergi dan mendatangi seseorang yang sedang berbaring telentang. Tiba-tiba ada orang lain berdiri di atasnya membawa besi yang ujungnya bengkok dan mendatangi salah satu sisi wajah orang yang telentang itu dan membelah mulut, hidung dan matanya hingga ke tengkuk. Lalu ia pindah ke sisi wajah yang lainnya dan memperlakukan seperti itu juga. Belum selesai sebelah wajahnya dibelah hingga sebelah wajah yang satunya kembali pulih seperti sedia kala.
Kemudian ia kembali mendekatinya dan melakukan seperti yang dilakukannya pertama kali. Aku berkata: “Subhanallah, siapa kedua orang ini?” Kedua temanku kembali menjawab: “Jalanlah terus!”
Kami pun berangkat lalu mendatangi semacam tungku api. Di dalam tungku tersebut ada suara gaduh. Kami melongok ke dalamnya, ternyata di sana ada laki-laki dan perempuan-perempuan telanjang. Mereka didatangi api dari arah bawah mereka. Jika lidah api itu mendatangi mereka, gaduhlah mereka.
Aku katakan kepada kedua temanku: "Siapa mereka?" Keduanya menjawab: "Jalanlah terus!"
Kami pun beranjak lalu mendatangi suatu sungai yang merah seperti darah. Ternyata di dalamnya ada seseorang sedang berenang. Di atas sungai itu ada orang lain yang telah mengumpulkan batu yang banyak di dekatnya. Orang di dalam sungai itu berenang lalu mendatangi orang yang telah mengumpulkan batu itu. Orang itu lalu membuka mulutnya dan orang yang di atas memasukkan batu ke dalam mulutnya. Lalu ia pergi berenang, lalu datang lagi. Tiap kali kembali orang itu, ia membuka mulutnya dan orang itu memasukkan sebutir batu ke dalamnya.
Aku bertanya: "Siapa kedua orang ini?" Mereka menjawab: "Jalanlah terus!"
Lalu kami mendatangi seorang laki-laki yang buruk rupanya, sebagaimana orang terjelek yang pernah kau lihat. Tiba-tiba di sisinya ada api yang ia nyalakan dan ia kobarkan di sekelilingnya.
Aku bertanya: "Siapa orang ini?" Mereka menjawab: "Jalanlah terus!"
Kami pun pergi dan sampai di sebuah taman yang lebat. Di situ terdapat bunga-bunga musim semi. Ternyata di tengah taman itu terdapat seorang laki-laki amat tinggi yang hampir-hampir aku tidak bisa melihat ketinggian kepalanya di langit. Ternyata di sekitar orang itu terdapat banyak anak-anak yang sama sekali belum pernah aku melihat mereka sebanyak itu.
Aku bertanya: "Siapa ini dan siapa mereka?" Mereka menjawab: "Jalanlah terus!"
Kami pun pergi dan sampai di sebuah pohon besar yang sama sekali aku belum pernah melihatnya yang lebih besar dan lebih indah darinya. Mereka berkata kepadaku: “Panjatlah!” Aku pun naik memanjat pohon tersebut. Kami memanjatnya hingga sampai di suatu kota yang terbangun dari tembok emas dan perak. Kami datangi pintu gerbang kota itu lalu minta dibukakan. Pintu itu pun dibuka kemudian kami masuk dan ditemui oleh orang-orang yang yang separuh tubuh mereka amat bagus dan separuhnya lagi amat buruk.
Kedua temanku berkata kepada mereka: “Pergilah lalu jatuhkan diri kalian ke sungai itu!” Ternyata di situ ada sungai yang terbentang tengah mengalir. Airnya seperti susu murni karena sangat putihnya. Mereka pun pergi dan menjatuhkan diri mereka ke sungai tersebut. Lalu mereka kembali menemui kami dalam keadaan keburukan tubuh mereka telah sirna sehingga rupa mereka itu amat bagus.
Kedua temanku berkata kepadaku: “Ini adalah jannah ‘Adn dan ini rumahmu.” Pandanganku pun naik ke atas. Ternyata ada istana seperti awan putih yang bertumpuk-tumpuk. Keduanya berkata: “Ini rumahmu.”
Aku berkata: “Semoga Allah memberkahi kalian berdua. Biarkanlah aku memasuki tempat tinggalku.” Keduanya menjawab: “Adapun sekarang belum boleh. Nanti engkau akan memasukinya!”
Aku berkata: “Seseungguhnya malam ini telah melihat berbagai macam keajaiban. Siapakah mereka yang telah kulihat (dalam perjalanan tadi)?”
Keduanya berkata: “Kami akan mengabarkannya kepadamu. Adapun orang pertama yang kamu datangi sedang dipecah kepalanya dengan batu, sesungguhnya dia adalah orang yang telah menghafal Al-Qur’an lalu meninggalkannya dan melalaikan shalat wajib. Adapun orang yang kamu datangi sedang dibelah mulut, hidung dan matanya hingga ke tengkuk, dia adalah oarang yang segera keluar dari rumahnya lalu melakukan kedustaan mencapai ufuk. Adapun laki-laki dan perempuan telanjang yang ada dalam bangunan seperti tungku, mereka itu adalah pezina. Adapun orang yang engkau datangi sedang berenang di sungai dan dimasukkan batu ke dalam mulutnya, sesungguhnya dia adalah pemakan riba.
Adapun laki-laki buruk rupa yang ada di sisi api yang dikobarkan dan dinyalakan, dia adalah Malik, penjaga Jahannam. Adapun laki-laki tinggi yang ada di taman, dia adalah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Adapun anak-anak yang ada di sekitarnya adalah anak-anak yang mati di atas fitrah.”
Sebagian sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, dan anak-anak orang musyrik juga? Rasulullah menjawab: “Juga anak-anak orang musyrik.”
“Adapun kaum yang separuh bentuk mereka bagus dan separuhnya lagi buruk, sesungguhnya mereka adalah kaum yang mencampuradukkan amal shalih dengan amal buruk, lalu Allah maafkan mereka.”
Sumber: HR. Bukhari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar