Label

Minggu, 26 Februari 2012

Kisah Wanita yang Bangga Menjadi Muslimah

Aku bangga menjadi Muslimah. 
Disaat yang lain bangga menjadi Wanita Modern, Aku bangga Jilbabku menjuntai kedada. 
Disaat yang lain bangga mengikuti Mode, Aku bangga menjadi Pengurus Kerohanian Islam
Disaat yang lain Lena, Aku tak peduli dengan Anggapan Sok Suci karena aku tahu apa yang aku lakukan. 

Awalnya Aku tidak percaya diri.
Dengan pakaian yang tertutup rapi.
Teman-teman berkata aku tidak trendy.
 
Tapi Abi berkata aku Cantik, begitu pun Ummi. 

Wahai Kawan yang bermimpi sanjungan.
Cantik bukanlah buka-bukaan.
Cantik bukanlah selalu berdandan.
Dan cantik bukan berarti seorang pujaan. 
Kuulurkan jilbabku hingga terasa damai hatiku. 

Ku longgarkan pakaianku sehingga tertutup bentuk tubuhku. 
Kulakukan itu semua demi Cintaku pada Rabbi-ku.
Dan kuberbisik dalam hatiku. 
Semoga Allah kagum melihatku.

Andai semua orang memahami.
Cantik lahir bukanlah ukuran. 
Tapi cantik hati memikat semua orang. 
Dan terutama budi pekerti seperti yang Rasul contohkan. 

Maka saudariku, peliharalah aurat. 
Aurat tidak akan tertutup dengan berperangai yang BAIK
Aurat tidak tertutup dengan sifat LEMAH LEMBUT 
Aurat tidak akan tertutup dengan kata-kata yang BAIK
Tetapi aurat hanya akan tertutup dengan PAKAIAN yang SEMPURNA 

Mudah-Mudahan AKHLAK dibalik pakaian itu, jauh lebih INDAH dari pada pakaiannya. 
Aamiin. 

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berpaling darinya dan berkata: “Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar