Label

Sabtu, 18 Februari 2012

Jangan Bersedih

            Sesungguhnya, kehidupan tidak pernah luput dari kesengsaraan, duka dan ujian. Jika ingin terus berjalan mengarungi hidup ini, maka kamu harus menaiki perahu harapan dan ridha.
            Harapan dan impian, ridha dan cinta, serta ketenangan jiwa, merupakan buah yang diharapkan dari tanaman akidah dalam jiwa setiap mukmin. Itu adalah kekayaan yang tidak pernah habis dalam menghadapi persaingan hidup. Sebab, ini adalah pertarungan yang sangat panjang, memiliki banyak beban, serta dikelilingi oleh penderitaan dan kesengsaraan.
            Hal itu karena karakter dunia dan manusia yang hidup di dalamnya mustahil bisa terlepas dari musibah dan kesengsaraan. Betapa banyak pekerjaan yang gagal, harapan yang pupus, kekasih yang meninggal, badan yang ditimpa sakit, atau harta benda yang hilang, dan masih banyak yang lain. Ada seorang penyair berkata dalam menggambarkan dunia:
Dunia ditabiatkan berada dalam kesedihan, sedangkan kamu menginginkannya bersih dari penderitaan dan kesedihan.
Bersusah payah untuk menentang watak dunia, sama dengan mencari api dalam air.

Ini merupakan sunnatullah terhadap kehidupan dunia dan manusia secara umum. Oleh karena itu, para bijak bestari telah memberikan peringatan tentang pahit dan getirnya dunia sebagaimana berikut:
Jangan bersedih, karena kesabaran merupakan kunci kelapangan.
Jangan bersedih. Sebab, waktu malam yang paling gelap adalah waktu sebelum datangnya fajar yang terang.
Jangan bersedih, bersama kesukaran ada kemudahan, dan bersama kesempitan ada kelonggaran.
Jangan bersedih, karena dalam setiap ujian dan cobaan, terdapat penghapusan dosa-dosa dan kesalahan, peningkatan derajat, serta peringatan terhadap kelalain diri.
Jangan bersedih, Allah SWT tidaklah memilih sesuatu untukmu, kecuali yang terbaik.
Jangan bersedih, karena Allah SWT sangat mencintaimu, lebih dari cinta seorang Ibu kepada anak yang disusuinya.
Jangan bersedih. Sebab, kesedihan tidak akan mengembalikan sesuatu yang telah hilang, menyembuhkan orang yang sakit, dan menghidupkan orang mati.
Jangan bersedih, karena kesedihan adalah mendung yang pasti akan hilang dan sirna.
Jangan bersedih dan perbaikilah prasangkamu terhadap Allah SWT.
Jangan bersedih, karena surga merindukanmu.
Jangan bersedih. Sebab, sakit pasti hilang, musibah pasti berlalu, dosa-dosa terampuni, utang akan terbayar, ikatan akan terurai, sesuatu yang hilang bakal kembali, orang yang bermaksiat akan bertaubat, dan orang fakir bakal kaya.
Jangan bersedih. Bukankah kamu melihat mendung hitam bisa sirna, malam yang pekat perlahan berlalu dan angin yang menderu-deru kembali tenang. Badai pasti berlalu. Jadi, seluruh kesempitan itu akan menjadi longgar, hidupmu bakal damai, dan masa depanmu akan cerah.
Jangan bersedih. Panasnya matahari bisa sirna ketika kamu berada di bawah tempat yang teduh, dahaga orang yang bepergian akan lenyap dengan air yang segar, rasa lapar yang melilit akan hilang dengan sepotong roti, kepenatan akibat begadang akan hilang dengan tidur yang pulas, dan kepedihan karena rasa sakit bakal hilang dengan nikmatnya rasa sehat. Kewajibanmu hanyalah bersabar dan menunggu sesaat.


Sumber: Buku “Jangan Bersedih, karena Allah Selalu Bersamamu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar