Label

Selasa, 17 Januari 2012

Melihat Pemandangan di Surga

Surga merupakan tempat kenikmatan yang abadi, kebaikan yang merata, dan rahmat dari Allah SWT. Di sana ada dipan-dipan tinggi yang terlihat bersih dan suci. Ada gelas-gelas yang tertata rapi yang disediakan untuk minum, tidak perlu diminta dan dipersiapkan. Ada bantal-bantal dan tilam-tilam untuk istirahat di waktu bersantai.
Semua nikmat yang disebutkan dalam Kitabullah dan Sunnah NabiNya adalah sam dalam hal penamaannya dengan benda-benda yang ada di dunia. Ini bertujuan hanyalah sebagai penamaan agar dipahami oleh penduduk dunia. Akan tetapi hakikat kesenangan dan kenikmatannya sangatlah jauh berbeda dari benda-benda di dunia tersebut.
Kehidupan penghuni surga semuanya berisi kesejahteraan, diliputi dan dipenuhi kemakmuran. Para Malaikat mengucapkan salam satu sama lainnya, seluruhnya mencerminkan kedamaian.
Begitupun dengan pemandangan di surga, semuanya indah menyejukkan mata. Pemandangan yang digambarkan bukanlah hanya sekedar pemandangan biasa, yang terlintas dalam pikiran kita seperti keindahan kebun teh di Puncak, pohon rindang dengan buah-buahannya di taman buah dan lain sebagainya. Akan tetapi lebih dari itu semua. Keindahan tiada tara yang tidak bisa digambarkan oleh akal pikiran kita yang lemah. Akan tetapi bukan berarti Allah SWT dan RasulNya tidak menggambarkan bagaimana keindahan pemandangan di sana, di bawah ini beberapa hadits yang menggambarkan tentang suasana pemandangan di surga.

Kemah-kemah, Taman-taman dan Tanah di Surga.
Dari Abu Musa Al-Asy’ari ra, Rasulullah saw bersabda: “Bagi orang Mukmin di Surga ada sebuah kemah dari mutiara yang berlubang. Panjangnya enam puluh mil. Di dalamnya orang Mukmin diberi istri-istri yang apabila dia menggilir mereka, masing-masing tidak melihat yang lainnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah hadits tentang Israa’ dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda: “...kemudian Jibril pun mengajakku pergi hingga sampai ke Sidratul Muntaha. Ternyata, tempat itu dilingkupi oleh warna-warni yang aku tidak tahu apa itu. Kemudian aku dimasukkan ke Surga yang berisi kemah-kemah dan kubah-kubah dari mutiara. Ternyata tanahnya dari minyak kesturi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pohon di Surga.
Dari Abu Sa’id al-Khudri ra, Rasulullah saw bersabda: “Di Surga ada sebuah pohon yang bila seseorang melintasinya dengan naik kuda yang terlatih dan cepat selama seratus tahun, niscaya tidak akan selesai melintasinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak ada sebuah pohon pun di Surga, melainkan batangnya dari emas.” (Shahihul Jami’ no. 5523)

Pasar di Surga.
Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda: “Di Surga ada sebuah pasar yang diadakan pada hari Jum’at. Maka ketika itu angin berhembus dari Utara kemudian menerpa wajah-wajah mereka hingga menjadikannya semakin indah. Mereka pun kembali kepada istri-istri mereka dalam keadaan yang semakin bagus dan tampan. Maka istri-istri mereka berkata: ‘Demi Allah, kalian semakin bagus dan tampan setelah meninggalkan kami.’ Mereka juga berkata: ‘Kalian juga semakin bagus dan cantik setelah kami tinggalkan.’” (HR. Muslim)

Istana-istananya.
Dari Jabir bin ‘Abdullah ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Aku masuk ke Surga, ternyata di sana ada sebuah istana dari emas, maka aku bertanya: ‘Milik siapa istana ini?’ mereka berkata: ‘Milik seorang pria Quraisy.’ Aku mengira orang itu diriku, maka aku bertanya: ‘Siapa dia?’ mereka menjawab: ‘Umar bin al-Khaththab.’ Ketika itu, tidak ada yang menghalangiku untuk memasukinya, melainkan karena aku tahu rasa cemburumu. ‘Umar berkata: ‘Apakah pantas aku cemburu kepadamu, wahai Rasulullah?’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sungai-sungainya.
Dari Anas bin Malik ra, ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Aku masuk ke Surga, ternyata di sana ada sebuah sungai yang pinggirnya ada kemah-kemah yang terbuat dari mutiara. Maka aku memukulkan tanganku ke air yang mengalir itu, ternyata airnya adalah minyak kesturi yang sangat harum. Lalu aku bertanya: ‘Apa ini, wahai Jibril?’ Jibril menjawab: ‘Ini adalah Al-Kautsar yang diberikann Allah kepadamu.’” (Shahihul jami’ no. 3260)


Demikianlah beberapa gambaran tentang pemandangan di Surga. Sungguh sebuah kenikmatan yang tidak terhitung nilainya. Kemakmuran dan kesenangan akan abadi selamanya tanpa sedikitpun terganggu dengan sesuatu yang lain.
Akhirnya kita berdo’a kepada Allah SWT semoga harapan dan cita-cita kita menjadi hamba yang selamat dunia dan akhirat diijabah oleh Allah SWT sehingga di akhirat kelak, Surga menjadi tempat terakhir kita. Aamiin.





Sumber: Majalah “Gerimis”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar