Label

Kamis, 12 Januari 2012

Sabar Kunci Kebahagiaan


            “Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu." Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)


            Sesungguhnya ujian dan cobaan di dunia merupakan sebuah sunatullah. Siapapun tidak bisa terlepas darinya. Bahkan, itulah warna-warni kehidupan. Kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan merupakan tanda kebenaran dan kejujuran iman seseorang kepada Allah SWT.
            Keimanan, keyakinan, tawakkal dan kesabaran yang kokoh amatlah kita butuhkan dalam menghadapi badai cobaan yang menerpa. Sehingga tidak menjadikan diri kita berburuk sangka kepada Allah SWT terhadap segala ketentuan-Nya, khususnya yang terasa pahit.
            Allah SWT berfirman: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 155-157)
            Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata dalam tafsirnya, “Ayat ini menunjukkan bahwa siapa yang tidak bersabar maka ia berhak menerima kebalikannya, berupa celaan dari Allah, siksaan, kesesatan serta kerugian. Betapa jauhnya perbedaan kedua golongan ini. Betapa kecilnya keletihan yang ditanggung oleh orang-orang yang sabar bila dibanding dengan besarnya penderitaan yang harus ditanggung oleh orang-orang yang protes dan tidak sabar.”
            Oleh karena itu, dalam keadaan apapun, kita sebagai hamba yang beriman kepada Allah SWT harus senantiasa berbaik sangka kepada-Nya. Dan haruslah diyakini tidaklah Allah SWT menurunkan berbagai musibah melainkan sebagai ujian atas keimanan yang kita miliki.
            Allah SWT berfirman: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah: 214)

Jalan Menuju Kebenaran
            Ada beberapa hal yang bisa dijadikan sarana untuk mencapai tingkat kesabaran, di antaranya:

Banyak merenung atas dosa-dosa yang telah kita lakukan
            Apabila seorang hamba menyadari bahwa segala musibah dan cobaan yang menimpa dirinya adalah karena dasar dosa-dosa yang telah dilakukannya selama ini, maka ini menjadi motivasi diri untuk segera bertaubat dan meminta ampun kepada Allah SWT dari dosa-dosa yang telah dilakukannya.
            Rasulullah saw bersabda, “Tak seorang Muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
            Jadi ujian dan cobaan, bisa sebagai penggugur dosa-dosa kita dan juga untuk mengangkat kita ke erajat keimanan yang lebih tinggi.
Kita harus yakin bahwa sesungguhnya Allah SWT senantiasa bersama kita
            Allah berfirman “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya....” (QS. Al-Baqarah: 286)
            Karena itu, bersabarlah dengan tulus ikhlas, niscaya kita akan mendapatkan suatu ketenangan jiwa. Barangsiapa yang merasa diawasi oleh Allah SWT dalam setiap gerak langkahnya, niscaya ia akan senantiasa bersabar atas segala ujian dan cobaan yang Allah SWT berikan.
            Allah SWT berfirman, “Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri.” (QS. Ath-Thur: 48)

Keutamaan Sabar
            Sabar memiliki kedudukan yang mulia dan tinggi dalam agama Islam. Ibnu Qoyyim rahimahullah mengatakan bahwa sabar setengah dari keimanan dan setengahnya lagi syukur. Oleh karena itu, Allah SWT mengganjar setiap hamba yang senatiasa bersabar dengan pahala dan balasan yang besar, di antaranya adalah:

Allah SWT senantiasa memuji orang-orang yang bersabar
Allah SWT sangat senang terhadap orang-orang yang senantiasa bersabar dalam setiap ujian dan cobaan yang diberikan-Nya.
“....dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Baqarah: 177)
Imam Ibnu Qoyyim rahimahullah mengatakan, bahwa ayat ini menjadikan sabar sebagai barometer keimanan dan ketakwaan seseorang kepada Allah SWT. Karena ujian yang Allah SWT turunkan kepada setiap hamba merupakan suatu keniscayaan. Tinggal bagaimana kita menyikapinya.

Mendapat kecintaan dari Allah SWT
            Setiap manusia khususnya mereka yang beriman sangat berharap menjadi hamba yang dicintai oleh Allah SWT. Dan Allah SWT mengabarkan kepada hamba-Nya bahwa golongan yang mendapat kecintaan dari Allah SWT adalah mereka yang senantiasa bersabar dalam setiap ujian dan cobaan yang Allah SWT berikan kepadanya.
            Sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya, “...dan Allah itu menyukai orang-orang yang sabar.” (QS. Ali Imran: 146)
            Juga dalam hadits Rasulullah saw bersabda: “Ketahuilah olehmu! Bahwasanya datangnya pertolongan itu bersama dengan kesabaran.” (HR. Tirmidzi)

Shalawat, rahmat dan hidayah bersama orang yang sabar
            Keutamaan selanjutnya yang Allah SWT berikan kepada orang-orang yang sabar adalah Allah SWT senantiasa mencurahkan shalawat, rahmat dan hidayah-Nya kepada orang-orang yang sabar. Karena jika mereka ditimpa ujian dan cobaan dari Allah SWT mereka mengembalikan urusannya kepada Sang Pencipta, Yang memilikinya.
            Allah SWT berfirman: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah: 156-157)
            Atas dasar ini, bila kita ditimpa musibah baik besar maupun kecil, dianjurkan untuk mengucap kalimat ini, dan ini yang dinamakan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah SWT).
Mendapat ampunan Allah SWT
            Allah SWT tidak segan-segan memberi ampunan kepada setiap hamba-Nya yang bersabar. Allah berfirman, “kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Hud: 11)
            Dari ‘Aisyah ra, beliau berkata: “Rasulullah pernah bersabda: “Tidak ada musibah pun yang menimpa seorang Muslim, melainkan Allah SWT telah menghapus dengan musibah itu dosanya. Meskipun musibah itu adalah duri yang menusuk dirinya.” (HR. Bukhari)

Memperoleh martabat tinggi di surga
            Allah berfirman: “Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam syurga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.” (QS. Al-Furqon: 75)

            Demikianlah beberapa janji kebahagiaan dari Allah SWT bagi orang-orang yang bersabar. Kita berdoa kepada Allah SWT agar kita senantiasa dimasukkan ke dalam hambaNya yang selalu bersabar dalam menjalani kehidupan yang fana ini. Dan sebagai bekal untuk menyongsong kebahagiaan di akhirat kelak.



Sumber: Majalah “Bersabarlah Kawan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar